KSNNews id|Banda Aceh – Pelayanan Rumah Sakit Umum (RSU) Zainoel Abidin, Banda Aceh, kembali menjadi sorotan publik. Berdasarkan pantauan tim liputan pada Rabu (14/5/2025).
kondisi di rumah sakit rujukan utama di Aceh itu menunjukkan ketidaksiapan dalam mengelola lonjakan pasien kejadian tersebut bukan kali ini saja tapi sudah berulang kali.
Sejak pagi, antrean panjang tampak mengular di depan loket pendaftaran poli. Ratusan pasien terlihat menunggu giliran, sementara fasilitas tempat duduk yang disediakan jauh dari mencukupi. Situasi ini menyulitkan banyak pasien, terutama lansia dan mereka yang datang dari daerah pelosok.
Di area Instalasi Gawat Darurat (IGD), aktivitas terlihat lebih tenang. Beberapa dokter tampak duduk di bagian depan IGD, sementara dua unit ambulans terparkir rapi tanpa tanda-tanda kesibukan darurat. Keadaan ini menjadi ironis ketika dibandingkan dengan pengalaman warga yang mengeluhkan kurangnya respons cepat dari rumah sakit.
Zainal, salah satu warga yang sempat mengalami kondisi darurat, menceritakan pengalamannya. Ia mengaku telah berkeliling mencari pertolongan medis bagi keluarganya, termasuk ke RSU Zainoel Abidin. Namun, semua usahanya berujung pada kekecewaan.
“Ambulans cuma parkir diam. Waktu saya minta bantuan, malah disuruh lihat antrean pasien dan diminta kembali hubungi PSC. Padahal kondisi kami saat itu sangat mendesak,” ujar Zainal.
Kasus seperti ini menimbulkan pertanyaan serius soal efektivitas layanan darurat dan akuntabilitas institusi publik. Zainal menyebut, laporan terkait kejadian ini telah ia sampaikan ke Ombudsman RI Perwakilan Aceh untuk ditindaklanjuti.
Situasi di RSUZA ini menggambarkan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap sistem layanan kesehatan di Aceh, terutama dalam penanganan darurat. Warga berharap pihak rumah sakit dan instansi terkait segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki kondisi yang terjadi demi keselamatan dan kenyamanan pasien.
Hingga berita ini diturunkan, pihak RSUZA belum memberikan keterangan resmi terkait keluhan tersebut.