Inilah Sosok H. Muharram Idris (Syech Muharram) Bupati Aceh Besar

  • Bagikan

Penulis Naskah : Yusri, VE. ST

KSNNews.id – Inilah sosok H. Muharram Bin Idris atau yang sangat dikenal dengan panggilan Syech Muharram. Pria yang lahir di Cot Lam Kuweh. 10 Oktober 1975. Syech Muharram salah seorang tokoh muda yang sangat dikenal dikalangan masyarakat Aceh Besar dan Banda Aceh, baik dikalangan pemuda maupun dikalangan para ulama. Nama besar Syech Muharram merupakan sosok pria yang sangat bersahaja dan sangat bijak, baik dalam bersikap maupun dalam bertutur kata. Disisi lain, pribadi H. Muharram Bin Idris, merupakan pribadi yang amanah dan selalu menjaga interaksi yang harmonis, baik dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat.

Liku-liku kehidupan, duka dan bahagia adalah bagian dari dinamika kehidupan, tidak perlu disikapi dengan bereforia atau putus asa. Semua itu harus disyukuri serta terus berusaha untuk mencapai yang lebih baik. Pria yang lahir tepatnya pada hari Asyura atau pada 10 Muhharam dari pasangan Tgk. Idris bin Tgk. Juned dan Ainal Mardhiah bin Tgk. Ishak bin Tgk. Sulaiman , dari pihak ayah termasuk dari garis keturunan Ulama Besar Tgk. Syiek Di Bitai. Muharram sejak kecil telah memiliki sikap tegas dan tegar dalam menghadapi berbagai problema kehidupan, namun semangat merajut masa depan dilaluinya dengan berbagai tantangan.

Muharram menghabiskan masa kecilnya di Gampong Cot Lamkueh Meraxa, masih dalam wilayah Kabupaten Aceh Besar kala itu. Menimba ilmu di SD Negeri 5 Meuraxa, lulus tahun 1986, Muharram kecil yang haus akan ilmu pengetahuan dengan penuh ketekunan, melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 11 Kota Banda Aceh lulus 1989, kemudian melanjutkan pendidikannya ke STM Negeri Banda Aceh jurusan Mesin Produksi tamat pada tahun 1993.

Pria yang masih memiliki garis keturunan dari negeri Turki ini menikah dengan Rita Mayasari Bin Ilyas Bin Sufi, kini telah dikaruniai 4 Orang anak, 3 putra dan 1 putri, saat ini menetap di BTN Ajun Lam Hasan Kecamatan Peukan Bada Aceh Besar. Dari kegiatannya yang begitu padat, seolah tidak ada waktu untuk istirahat, namun sebagai seorang ayah Syech Muharram tetap menyempatkan diri bersama keluarga. Baginya keluarga menjadi prioritas utama, inilah kiat baginya dalam membentuk kelurga harmonis dan bahagia, kecintaan terhadap istri dan anak-anak menjadi lentera setiap langkah dalam mewujudkan cita-cita.

Konflik bersenjata di Bumi Serambi Mekkah, telah ikut menyeretnya bergabung dengan Gerakan Aceh Merdeka pada tahun 1995 di Kuala Lumpur Malaysia. Dalam organisasi Tentara GAM ini Muharram bin Idris pernah menduduki berbagai jabatan, hingga dipercaya menduduki posisi puncak Panglima GAM wilayah Aceh Rayeuk.
Jabatan Yang Pernah dijabat dalam GAM Dimas Konflik :
1. Ketua GAM Mukim Meuraxa.
2. Komandan Operasi Daerah 4
3. Pelatih Tentara GAM
4. Wakil Panglima GAM Wilayah Aceh Rayeuk,
5. Panglima GAM Wilayah Aceh Rayeuk

Era damai telah lahir di Bumi Serambi Mekkah, Dalam rangka menjaga dan merawat MoU damai antara Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka, dibentuknya sebuah Tim monitoring dengan nama Aceh Monitoring Mission atau AMM yang bertugas untuk memonitor implementasi dari komitmen yang diambil oleh para pihak. H. Muharram Bin Idris dalam lembaga tersebut, dipercayakan sebagai Perwakilan GAM dari Wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar.

Nuansa politik pun semakin meretas jalan mewujudkan akan realiatas kedamaian yang hakiki di negeri Serambi Mekkah. Pasca MoU tersebut, Syech Muharram aktif dalam berbagai kegiatan politik kala itu, dalam rangka merngisi perdamaian. Muharram salah seorang panglima GAM, sekaligus menyandang sebagai Ketua Komisi Peralihan Aceh atau KPA wilayah Aceh Rayeuk, sosok pencetus lahirnya kandidat calon gubernur independen. Dalam peta perpolitikan di Aceh, peran Syech Muharram sangat monumental, pria ini adalah salah satu tokoh utama dalam pendirian Partai Aceh dan menjabat Koordinator Dapil satu Banda Aceh, Aceh Besar dan Sabang. Selain itu juga tercatat sebagai tokoh pendiri Partai Partai Nasional Aceh atau PNA, sekaligus menjabat Sekjen partai tersebut, serta pernah menjabat sebagai ketua harian Seuramo Irwandi.

Kepedulian H. Muhararam Bin Idris dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, serta terhadap pengembangan Syariat Islam di Aceh, sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Keterlibatannya menjabat sebagai Ketua BKM Mesjid Jami” Ulee Lheu dan Ketua Pembangunan Mesjid Jami” Bustanul Jannah Ajuen, hingga saat ini merupakan bukti atas atensinya terhadap masyarakat dilingklungannya.

Momentum Pilkada Serentak 2024 ini, menjadi peluang dan kesempatan yang harus dimanfaatkan. H. Muharram Bin Idris bersama Drs. H. Syukri A Jalil maju dan mendaftar sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Besar periode 2025-2030, Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Besar masa depan ini memilih maju melalui jalur perseorangan atau jalur independent dengan mengusung, Motto : Bersama Rakyat Menuju Perubahan Aceh Besar.

Hari Kamis 13 Februari 2025 Gubernur Aceh H. Muzakir Manaf atas nama Menteri Dalam Negeri RI mengambil sumpah dan melantik H. Muharram Idris atau Syech Muharram dan Drs. H. Syukri A. Jalil sebagai bupati dan wakil bupati Aceh Besar definitif periode 2025-2030, yang berlangsung dalam rapat paripurna DPRK Aceh Besar di Gedung JSC (Jantho Sport Center). Semoga cita-cita memajukan pembangunan, mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyat Aceh Besar, tercapai hendaknya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *